Bogorinfo.com, BANTUL – Sebagai seorang kepala rumah tangga, Sarjiman (57) memenuhi semua kebutuhan anggota keluarganya dengan merangkap dua pekerjaan sekaligus. Pertama adalah warung kelontong sementara satu lagi bersumber dari jualan mainan anak-anak keliling. Itu semua ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara utuh.
Usaha warung kelontong yang ia punya dijaga oleh istri dan anak-anaknya saat Sarjiman pergi berkeliling menjajakan mainan anak-anak. Baru ketika pulang berkeliling, Sarjiman ikut membantu di warung kelontong. “Kalau usaha jualan mainan keliling ini sudah saya jalani sekitar dua puluh tahun,” tambah Sarjiman ketika ditemui Tim Global Wakaf-ACT pada Sabtu (7/8/2021) lalu.
Usaha yang ia tekuni ini cukup untuk menopang kebutuhan harian hinggai pendidikan anak Sarjiman yang masih duduk di bangku sekolah. Namun di masa PPKM ini, Sarjiman jarang mendapati pembeli lantaran adanya pembatasan sosial.
“Kalau di masa pandemi ini, omzet ikut menurun. Tapi tetap saya keliling berdagang, hitung-hitung tambahan untuk pemasukan,” ungkap warga Dusun Kerten, Desa Imogiri, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul ini.
Karena itu Global Wakaf-ACT berikhtiar memberikan bantuan modal usaha kepada Sarjiman melalui program Wakaf UMKM. Sarjiman pun bersyukur dan berencana mengembangkan lagi usahanya melalui bantuan ini. “Alhamdulillah, senang sekali. Modalnya rencana dipakai untuk belanja barang-barang tambahan lagi,” ujarnya.
Selain Sarjiman, Global Wakaf-ACT juga memberikan bantuan kepada dua orang lainnya di Bantul pada hari itu. Bantual modal usaha melalui Wakaf UMKM ini merupakan salah satu ikhtiar Global Wakaf-ACT untuk menguatkan perjuangan UMKM yang terdampak di masa pandemi. [sumber: News.act.id]