Bogorinfo.com, KABUPATEN BOGOR – Pondok Pesantren Taisirul Hikmah di Desa Pamagersari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, telah berdiri sejak tahun 2013. Hingga saat ini, Pondok Pesantren Taisirul Hikmah telah mampu membina sekitar 60 orang santri. Sebanyak 40 di antaranya adalah santri lokal dan 20 lainnya berasal dari luar desa.
Namun di tempat santi menimba agama ini, pernah tertimpa musibah pada bulan Februari 2021 lalu. Pondok mereka ludes akibat si jago merah. Hampir seluruh fasilitas lumpuh, termasuk fasilitas MCK bagi para penghuni pondok. Para santri harus tinggal di rumah tetangga untuk sementara waktu. Bahkan, untuk kebutuhan mandi dan berwudu, mereka harus menampung air hujan dengan ember atau mengambil air di sungai yang kurang kayak untuk digunakan.
Sungai kecil yang ada di sekitar pondok menjadi tempat buangan kotoran ayam bagi pedagang ayam sekitar, juga tempat pembuangan limbah bagi pabrik ikan kaleng. Meskipun begitu, kegiatan belajar mengajar harus terus berjalan dan air itulah yang digunakan para santri.
Nurul Ramadhan dari Tim Global Wakaf-ACT mengatakan, sebelum kebakaran melanda, kekeringan seringkali menjadi kendala bagi kegiatan belajar mengajar. “Dalam keadaan seperti ini, ketika para murid hendak melaksanakan salat berjemaah maka menjadi kendala tersendiri. Banyak murid yang masbuq atau terlambat shalat berjemaah,”.
Demi mendukung ikhtiar para santri, Global Wakaf-ACT membangun satu unit Sumur Wakaf untuk Pondok Pesantren Taisirul Hikmah. Sumur Wakaf ini telah rampung dan diresmikan pada Sabtu (24/7/2021) lalu.
“Pembangunan sumur bor yang kedalamannya lebih dari 80 meter ini, diharapkan dapat menjadi sumber air untuk para santri. Harapannya amanah dermawan ini juga dapat mendongkrak semangat para santri untuk terus bisa melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an,” ujar Nurul. Selain itu ia juga berharap, Sumur Wakaf dapat menjadi alternatif bagi sumur dangkal masyarakat sekitar, ketika musim kemarau melanda.
Ustaz Rahmat Hidayat sebagai pengurus pondok pun mengutarakan terima kasihnya atas pembangunan Sumur Wakaf ini. “Yang tadinya MCK kami sangat prihatin karena airnya ngambil dari kali, sampai semua santri terkena penyakit gatal-gatal, tetapi sekarang sudah dibantu dan kami tidak perlu ambil air di kali lagi. Mudah-mudahan, amal baik para wakif dibalas oleh Allah dengan balasan yang berlipat ganda,” ucap Ustaz Rahmat. [Sumber: News.act.id]