Bogorinfo.com, PONTIANAK — Kakak beradik Syarif Muhammad Novel Fahreza dan Syarif Muhammad Zulfi memiliki impian ingin menjadi peraga busana dan desainer. Keinginan kakak beradik untuk menjadi model dan desainer tidak terlepas dari usaha sang ibu yang saat ini memiliki usaha souvenir dan pakaian khas melayu di Keraton Kadriyah Pontianak, Kalimantan Barat.
Kesehariannya yang sudah akrab dengan busana khas melayu, membuat kakak beradik itu keduanya semakin mencintai pakaian-pakaian khas Melayu dan ingin membawanya ke tingkat dunia, baik sebagai model maupun sebagai desainer. Walaupun keterbatasan ekonomi, hal itu tidak membuat keduanya pesimis untuk mewujudkan mimpi.
Banyak prestasi yang sudah mereka peroleh, Novel juara satu lomba Tangkai Peragaan Busana Anak di Festival Seni Budaya Melayu XII provinsi Kalbar 2018, juara dua lomba peragaan busana Melayu tingkat SMP di Keraton Kadriyah 2019. Sementara Zulfi pernah memperoleh juara harapan satu dalam kegiatan Peragaan Busana Nusantara dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional 2017 dan 2018.
“Ingin jadi model pakaian tradisional. Melestarikan Baju Melayu dan King Baba yang saat ini kurang diminati, padahal bagus dan bersejarah,” kata Novel, Kamis (27/5/2021).
Orang tua Novel dan Zulfi telah berpisah sejak keduanya masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Novel tinggal di lingkungan Keraton Kadriyah. Pihak keraton mengizinkan Novel dan keluarga tinggal di lingkungan keraton karena belum memiliki rumah.
Nircho Dwi Anggoro dari Tim Program ACT Pontianak menjelaskan Novel dan Zulfi merupakan siswa berprestasi. Walaupun terlahir dari keluarga sederhana, mereka tidak kenal kata menyerah dalam mewujudkan mimpi dan aktif mengikuti berbagai kegiatan.
“Dari segi ekonomi, penghasilan sang ibu yang menjual souvenir khas Melayu di Keraton Kadriyah tak seberapa. Sehari tak lebih dari Rp100 ribu. Akibat pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan ke keraton ditutup, penghasilan sang ibu juga mampet. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah dan orang-orang sekitar,” ujar Nircho, Jumat (28/5/2021).
Demi mendukung semangat belajar Novel dan Zulfi, Global Zakat-ACT berikhtiar untuk memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada keduanya. Pemberian beasiswa tersebut sudah berjalan sembilan bulan dan masih akan berjalan hingga sang ibu bisa kembali berjualan.[]