bogorinfo.com, BOGOR – Demi menopang ekonomi keluarga, Sunarti (46) memilih berjualan keripik singkong. Produk olahannya ini pun terus ia kembangkan, bahkan membuka pekerjaan baru bagi orang lain yang menjadi reseller. Inovasi pun dihadirkan agar konsumen tertarik, termasuk dengan menghadirkan keripik beraneka rasa.
Dari usaha UMKM ini, Sunarti beserta reseller bisa meraup penghasilan. Namun sejak pandemi yang datang pada 2020 lalu, usaha Sunarti terkena dampak yang sangat besar. Kondisi in membuat penghasilan Sunarti anjlok hingga 85 persen. Reseller-nya pun satu per satu turut bangkrut. Hal ini jelas membuat Sunarti kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Tak mudah menyerah, Sunarti tetap berjuang di usaha kecilnya ini dengan segala cara. Termasuk menerima pendampingan dari Global Wakaf-ACT melalui program Wakaf Usaha Produktif.
“Bu Sunarti diberikan modal, program borong dagangan serta pendampingan yang diharapkan mampu mengembalikan kondisi usaha kecilnya,” jelas Putri dari tim Masyarakat Relawan Indonesia Bogor yang juga pendamping usaha Sunarti.
Produk keripik singkong olahan Sunarti pun berkesempatan dipajang di armada dari Global Wakaf-ACT yang dihadirkan di Masjid Raya Al-Muttaqin, Bogor akhir Agustus lalu. Produk Sunarti dipajang bersama produk UMKM lain binaan Global Wakaf-ACT.[]